PIR/KIR

Kamis, 27 Februari 2014

Buletin Sosial


“Indonesia Kurang Membaca”
Membaca? Jika anda mendengar kata tersebut apa yang akan terbenak dalam pikiran anda? Malas, capek, atau bahkan bosan. Ya memang dikalangan remaja membaca identik dengan ketiga hal tersebut tetapi apakah anda tahu seberapa penting membaca itu? Simak ungkapan para ahli berikut.
Description: http://rigby.hmhco.com/ha/images/rigby/authors/drfarr.jpgDi negara maju seperti Jepang membaca adalah sebuah kebutuhan. Dimanapun orang berada membaca buku bukanlah pemandangan asing. Berbeda dengan negara kita. Pembaca buku tergolong orang aneh. Coba lihat di sekeliling anda berapa banyak orang yang membaca buku dibandingkan dengan  yang bermain gadget? Pasti lebih banyak orang yang bermain gadget bukan? Tak heran kalau Indonesia mendapatkan peringkat 39 pada perbandingan prestasi literasi membaca internasional. 




Salah satu upaya untuk meningkatkan budaya membaca adalah dengan membiasakannya “Bisa Karena Biasa”. Dengan membaca minimal 15-20 menit setiap hari kita akan mulai terbiasa dengan membaca. Cara tersebut adalah salah satu cara yang digunakan oleh sebuah SMA negeri terkenal di Surabaya. Mereka membiasakan membaca setiap hari dari pukul 06.30 sampai 06.50 dan bagi yang paling banyak membaca buku akan mendapatkan reward dari pihak sekolah. Jadi dengan cara tersebut motivasi pelajar dalam kegiatan membaca akan semakin meningkat.
Seperti kata pepatah bijak “sebuah langkah besar diawali dengan langkah pertama”. Jadi jika kita ingin berubah maka kita harus niat dan komitmen untuk merubahnya.
 
Semoga bermanfaat :)                            
--Numero Uno--
SOSIAL ZONE
PIR/KIR SMA Negeri 1 Sooko

Study Banding SMA Budi Utomo


Sabtu, 22 Februari 2014

“Selamat Datang SMA Budi Utomo”


Hari ini, tepatnya hari sabtu, tanggal 22 Februari 2014, UPTSP SMAN 1 Sooko Mojokerto kedatangan tamu dari sekolah lain, yaitu SMA Budi Utomo. SMA Budi Utomo merupakan sekolah berbasis pondok pesantren yang terletak di Jombang, Mojokerto. Siswa - siswi dari SMA Budi Utomo berasal dari berbagai daerah di Indonesia, bahkan salah satu dari siswanya merupakan warga negara asing, yaitu Malaysia.


Suatu kehormatan bagi SMAN 1 Sooko karena dapat dijadikan destinasi dari sekolah SMA Budi Utomo untuk bisa menimba ilmu mengenai keorganisasian dan belajar dari pengalaman SMAN 1 Sooko yang sudah berprestasi di bidang akademik maupun non-akademik, serta bertukar fikiran tentang kesuksesan kedua sekolah.


Beberapa ekstrakurikuler dari SMA Budi utomo juga ingin belajar dan bertukar fikiran dengan ekstrakurikuler dari SMAN 1 Sooko. Salah satunya adalah ekstrakurikuler kebanggaan kita, yaitu PIR/KIR. Sayangnya, ekskul KIR di SMA Budi Utomo tidak seaktif ekskul PIR/KIR di UPTSP SMAN 1 Sooko. KIR disana jarang mengadakan penelitian ataupun praktikum mengenai hal-hal yang baru.


Di kesempatan kali ini, PIR/KIR berbagi pengalaman yang sudah dilakukan mengenai penelitian tentang zodia sebagai bahan pengusir nyamuk, juga tentang produk daur ulang kertas yang sudah dibuat. Selain itu, PIR/KIR juga berbagi ilmu tentang khasiat tanaman toga yang telah PIR/KIR tanam di taman toga.


Berikut ini adalah foto ketika PIR/KIR berbagi ilmu mengenai  penelitian zodia sebagai bahan pengusir nyamuk.








Berikut ini adalah foto ketika PIR/KIR berbagi ilmu mengenai taman toga.





Berikut ini adalah foto hasil daur ulang kertas yang dilakukan oleh PIR/KIR.





Selain itu, PIR/KIR SMAN 1 Sooko dan KIR SMA Budi Utomo juga bertukar fikiran dan pengalaman mengenai  kegiatan yang biasa dilakukan oleh kedua ekstrakurikuler.





  


Dan di akhir acara, PIR/KIR SMAN 1 Sooko dan delegasi KIR SMA Budi Utomo foto bersama.



  

 --Numero Uno--